Sebuah fasilitas umum. Kenapa saya sebut seperti itu ?
Karena semua orang bisa pakai. Banyak orang bisa tuliskan apa saja di tempat ini. Lebih tepatnya di 'status' mereka. Ada tentang cinta (paling banyak di tulis), benci, harapan, marah, sedih, sindiran, perbedaan, juga hujat. Sekarang-sekarang ini facebook juga bisa di jadikan lahan bisnis. Mulai dari clothing sampai barang-barang elektronik. Saya pikir apapun sudah bisa dilakukan disini. Yang mau berteman ya berteman, yang mau pacaran ya pacaran (wew !), yang mau berantem ya berantem, yang mau sindir-sindiran ya sok atuh. Tidak ada yang melarang.Tetapi berhati-hatilah ! Tindak kriminal juga bisa muncul dari sini. Sudah banyak tertulis dan dibahas di media massa. Ada kasus pencabulan, traffiking, dan bla bla bla. Jadi, karena ini tempat umum, berfikirlah secara umum juga untuk menyikapi apa yang tertulis dan apa yang terpampang di tempat ini. Berpikirlah bahwa tempat ini hanya untuk memposting kepenatan otak para pemakainya. Ya, jangan dianggap serius lah. oke !
Cerita Sesal dan Masa Depan
Senin, 14 Maret 2011
Rabu, 02 Maret 2011
es teh manis panas
"apa sih yg kamu harapkan dari aku ?"
coba pikir kembali apa makna kata-kata itu. ya, menanyakan harapan (ealaaah). memang gak ada yang istimewa sih, tapi dari pertanyaan itu akan timbul berbagai jawaban, reaksi, mungkin juga introspeksi and bla bla bla.
bagaimana jika ada orang yang kehilangan harapan ?
mau cari kemana lagi harapa itu ?
apa yang isa kita lakukan demi sebuah harapan ?
hayo, coba pikirkan lagi. what should we do ?
coba pikir kembali apa makna kata-kata itu. ya, menanyakan harapan (ealaaah). memang gak ada yang istimewa sih, tapi dari pertanyaan itu akan timbul berbagai jawaban, reaksi, mungkin juga introspeksi and bla bla bla.
bagaimana jika ada orang yang kehilangan harapan ?
mau cari kemana lagi harapa itu ?
apa yang isa kita lakukan demi sebuah harapan ?
hayo, coba pikirkan lagi. what should we do ?
Jumat, 18 Februari 2011
sebuah pertanyaan.
kapan hari saya mendapat sebuah pesan singkat dari adik saya. dia bertanya 'apa yang anda pikirkan ?'. lalu saya menjawab 'bukan urusan anda'. saya pikir itu bukan jawaban yang menyakitkan karena adik saya masih menanggapi dengan santai. terlintas kata-kata itu di otak saya karena saya memang tak ingin orang lain tau apa isi otak saya. apa yang sedang saya pikirkan saat ini atau saat itu atau detik itu. karena saya berharap tidak mengetahui apa isi otak kalian semua.
nah, sebuah pertanyaan ada karena ada rasa ingin tau. rasa ingin mengetahui sesuatu. tapi kadang pertanyaan yang saya sendiri ucapkan malah terkesan aneh dan membuat orang di dekat saya melontarkan suara keras karena marah. padahal saya sendiri tidak menyadari dimana anehnya pertanyaan saya. saya berfikir 'wajar kok tanya kayak gitu. gak usah sewot dong. kalo gak mau jawab ya sudah.'. tapi setelah saya pikirkan kembali, kesalahan saya adalah saya menanyakan kembali hal yang sudah biasa terjadi dan saya sendiri langsung maupun tidak langsung tau jawabannya. itulah kesalahan saya.
setiap orang memang punya cara masing-masing untuk memperbaiki kesalahannya. at least, tidak melakukan kesalahan yang sama. jika saya, akan sering diam. maksud saya diam untuk introspeksi. saya pikirkan kembali apa yang terjadi, kenapa bisa seperti ini dan bla bla bla.
jadi, sebisa mungkin siapkan pertanyaan dasar atas apa yang akan dilakukan. paling tidak itu akan membuat kita berpikir kembali untuk tetap melakukan hal tersebut. tapi jika tetap ngotot untuk mengambil resikonya, ya jangan menyesal.
nah, sebuah pertanyaan ada karena ada rasa ingin tau. rasa ingin mengetahui sesuatu. tapi kadang pertanyaan yang saya sendiri ucapkan malah terkesan aneh dan membuat orang di dekat saya melontarkan suara keras karena marah. padahal saya sendiri tidak menyadari dimana anehnya pertanyaan saya. saya berfikir 'wajar kok tanya kayak gitu. gak usah sewot dong. kalo gak mau jawab ya sudah.'. tapi setelah saya pikirkan kembali, kesalahan saya adalah saya menanyakan kembali hal yang sudah biasa terjadi dan saya sendiri langsung maupun tidak langsung tau jawabannya. itulah kesalahan saya.
setiap orang memang punya cara masing-masing untuk memperbaiki kesalahannya. at least, tidak melakukan kesalahan yang sama. jika saya, akan sering diam. maksud saya diam untuk introspeksi. saya pikirkan kembali apa yang terjadi, kenapa bisa seperti ini dan bla bla bla.
jadi, sebisa mungkin siapkan pertanyaan dasar atas apa yang akan dilakukan. paling tidak itu akan membuat kita berpikir kembali untuk tetap melakukan hal tersebut. tapi jika tetap ngotot untuk mengambil resikonya, ya jangan menyesal.
Rabu, 09 Februari 2011
bisa dibaca..
inilah kesadaran yg baru aku dapatkan. mulai dari aku memberontak kepada orang tuaku sampai umurku yg ke 20. ya, aku telah melewatkan banyak hal. banyak skali. sekarang. saat ini aku kelimpungan mencari cara bagaimana cara membuat ini normal kembali. aku sudah jera.
Langganan:
Postingan (Atom)